Ketahui manfaat dan risiko kesehatan yang terjadi saat tidur di tipe kasur yang berbeda.

Bagaimana kondisi tubuh Anda saat bangun tidur pagi tadi? Apakah Anda merasa segar atau justru sakit punggung dan pegal-pegal? Jika rasa tidak nyaman yang Glitzy rasakan, jangan-jangan ada yang salah dengan pemilihan kasur. Jika ya, kasur yang seharusnya menjadi tempat paling nyaman untuk beristirahat jurstru berubah menjadi sumber datangnya penyakit.

Menurut Arya Nick Shamie, MD., Associate Professor of Orthopedic Surgery and Neurosurgery asal Santa Monica UCLA Medical Center, California, Amerika Serikat, kasur seharusnya menjadi pendukung posisi natural tubuh seseorang. Lekuk tulang belakang, posisi kepala, bahu, bokong, sekaligus tumit seharusnya memiliki posisi yang selaras saat Anda tidur. 

Lalu sebenarnya, manakah jenis kasur yang mendukung posisi natural tubuh? Apakah kasur yang empuk atau justru keras? Untuk mengetahuinya, berikut rangkuman GLITZMEDIA.CO mengenai efek dari kedua jenis kasur berbeda tersebut. Check the details bellow.


(BACA JUGA: Langkah Tepat Memilih dan Mendapatkan Kasur Tidur Yang Sehat)


Kasur Empuk

Dilansir dari situs Bewelbuzz.com, peneliti asal Spanyol meneliti 313 partisipan untuk mengganti kasur mereka. Sebanyak 50% dari partisipan menggunakan kasur dengan tingkat kelembutan 2,3 dari 10 (medium hard), sementara sisanya menggunakan kasur dengan tingkat kelembutan 5,6 dari 10 (medium soft). Mereka pun menggunakan kasur tersebut selama 90 hari. Hasilnya, 80% partisipan yang menggunakan kasur medium-hard justru mengalami sakit punggung, sementara hanya 70% dari pengguna kasur medium-soft yang alami sakit punggung.

Tak hanya itu, dilihat dari rasa tidak nyaman dalam menjalani hari, sebanyak 50% dari mereka yang tidur di kasur medium-hard ternyata merasa tidak nyaman, sedangkan hanya 30% dari mereka yang tidur di kasur medium-soft yang merasakan ketidaknyamanan. Lalu apakah kasur empuk lebih baik? Tidak juga, Glitzy.

“If it's too soft, those pressure points won't be properly supported, so your whole body flops back,” ungkap Arya Nick Shamie, MD. Memang, sekilas Anda pasti membayangkan nyamannya tidur di kasur yang sangat empuk. Padahal, kasur yang terlalu empuk membuat posisi tulang punggung menjadi tidak natural, karena terlalu ‘tenggelam’ dalam kasur. 

Saat hal ini terjadi, maka paru-paru tidak mampu mendapatkan oksigen dalam jumlah banyak. It can prevent you from getting good sleep. Tak hanya itu, posisi tulang belakang yang tidak nyaman juga bisa menyebabkan sakit tulang belakang yang berkepanjangan.




Kasur Keras

Banyak yang mengatakan jika sebenarnya, kasur keras merupakan yang terbaik. Bahkan, orang pada zaman dahulu banyak yang memiliki kondisi kesehatan lebih baik karena tidur di dipan—kayu alas kasur. Banyak pula peneliti yang telah menyimpulkan bahwa semakin kecil tingkat kemembalan kasur, maka semakin baik pula kasur tersebut dalam membentuk posisi tulang yang natural. 

Kerasnya kasur dapat pula menekan titik-titik tertentu pada tulang sehingga berada pada posisi seharusnya. Hal ini membuat otot, pembuluh arteri, dan vena menjadi lebih rileks. Hasilnya, sirkulasi darah akan meningkat dan hal ini membantu Anda untuk tidur lebih nyenyak. Keuntungan lain dari tidur di kasur keras adalah mencegah sakit punggung karena posisi tulang yang tidak ‘tenggelam’ dalam kasur. Hal ini membuat paru-paru mendapat asupan oksigen dengan lebih baik. Namun, bukan berarti tidur di dipan seperti yang dilakukan orang zaman dahulu menjadi rekomendasi untuk Anda, Glizty. 

“If the mattress is too firm, it will push on those main pressure points and take you out of alignment,” jelas Arya Nick Shamie, MD. Kasur yang terlalu keras akan memberikan tekanan berlebih pada tulang-tulang Anda, sehingga keluar dari keselarasan. Sama dengan kasur terlalu empuk, hal ini juga dapat mengganggu perdaran darah dan volume oksigen dalam tubuh.

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa kasur medium firm adalah yang paling baik bagi kondisi kesehatan Anda. Namun, bagi Anda yang memiliki penyakit tertentu, seperti sakit punggung, rematik, radang sendi, ataupun skoliosis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter masing-masing agar menemukan kasur yang tepat bagi kesehatannya. 

(Shilla Dipo, Images: Berbagai sumber)