Ibu dan ayah wajib tahu, nih!
Siapa di antara kamu yang terlahir sebagai anak sulung? Sebagai anak sulung atau anak pertama, kamu pasti paham kan betapa berat beban yang kita pikul? Entah mengapa, setiap orangtua memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak sulung.
Mulai dari harus menjadi contoh bagi adik-adiknya, harus bersikap dewasa, harus mengalah, dan lain sebagainya. Padahal para orangtua ini terkadang lupa. Mau anak pertama, kedua, atau ketiga, anak-anak tetaplah anak-anak. Tidak bisa menggantungkan harapan atau ekspektasi kepada salah satunya.
Mengingat yang ingin punya anak kan para orangtua. Bukan anak-anak tersebut yang minta dilahirkan. Karena itulah, sebagai orangtua penting sekali untuk mempelajari karakter setiap anak. Terutama anak sulung.
Tahukah kamu, ternyata anak sulung yang kerap mendapatkan tuntutan dari para orangtua bisa terkena sindrom, lo! Sindrom anak sulung muncul karena beberapa faktor. Tapi utamanya atau mulainya, biasanya ketika ia tiba-tiba punya adik.
Karakter anak sulung pasti akan berubah. Terlebih cara orangtuanya memperlakukan dia juga pasti akan berubah. Pada umumnya, kehadiran anak kedua dianggap sebagai ancaman oleh anak sulung. Karena anak kedua bisa mengalihkan semua perhatian orangtuanya.
Melansir dari everydayhealth.com, berikut adalah ciri-ciri sindrom anak sulung yang perlu diketahui oleh orangtua:
(BACA JUGA: Inilah Penyebab Stres pada Anak-anak)
KEPRIBADIAN YANG BERLAWANAN
Anak sulung biasanya memiliki sifat mandiri, percaya diri yang tinggi, sekaligus pribadi yang menyenangkan. Tetapi sifat ini bisa saja berubah ketika ia merasa ada ancaman datang. Si sulung yang biasanya mandiri akan berubah jadi manja, sering tantrum jika keinginannya tidak dipenuhi, puncaknya ia akan merasa kesepian dan sering murung karena tidak nyaman dengan situasi di rumah.
Karena itulah, penting sekali untuk menjaga jarak kelahiran agar si sulung paham tentang kondisi dirinya. Jadi ketika ia nantinya punya adik, ia sudah siap untuk menerima semuanya karena sudah mampu beradaptasi.
PERFEKSIONIS
Karena sering dituntut untuk menjadi contoh, maka anak sulung biasanya akan sangat perfeksionis. Ia berusaha menarik perhatian orangtuanya lewat hal-hal yang membanggakan. Misalnya jadi juara kelas, rajin merapikan mainan, disiplin, dan lain sebagainya.
Bagi orangtua, hal ini tentu membuat mereka bahagia. Bahkan mungkin mereka menganggap pencapaian si sulung merupakan buah kesuksesan dari cara mereka mendidik. Padahal, tidak melulu begitu. Apakah para orangtua pernah berpikir betapa berat beban dan stres yang si sulung rasakan untuk terus terlihat sempurna?
BOSSY
Karena terlahir sebagai anak pertama, si sulung biasanya merasa punya power atau kekuatan untuk mengendalikan apapun yang ada di sekitarnya. Tidak terkecuali adik-adiknya. Sebuah jurnal penelitian tentang anak sulung pernah dibuat oleh mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia.
Obyek yang mereka gunakan adalah murid taman kanak-kanak yang ada di kecamatan Sukasari, Bandung. Hasilnya, para anak sulung yang memiliki jiwa kepemimpinan ada 94,88 persen, yang mandiri sekitar 71,80 persen. Sedangkan yang mampu bersosialisasi dengan baik mencapai 94,87 persen.
Artinya, kalau kamu melihat si sulung seperti memerintah atau bossy kepada adiknya, hal ini bisa terjadi karena ia merasa lebih berpengalaman dalam hidup.
BERTINDAK SEPERTI ORANGTUA ATAU PENGASUH
Selain bossy, anak sulung biasanya juga memiliki sikap yang dewasa layaknya orangtua atau pengasuh. Entah bagaimana ceritanya, setiap anak sulung pasti merasa punya tanggung jawab dalam membesarkan adiknya.
Melansir dari The New York Times tahun 2007, ada sebuah artikel dari dokter Robert Zajonc selaku ahli psikologi sosial mengatakan, anak sulung biasanya memiliki IQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak kedua, ketiga, dan seterusnya. Jadi tidak heran jika ia merasa punya kemampuan untuk mengajarkan banyak hal pada adiknya. Seperti cara memainkan sebuah permainan misalnya.
ASYIK SENDIRI
Terkadang, para anak sulung merasa adik-adiknya tidak asyik untuk diajak bermain bersama. Mengingat usianya yang lebih muda dibanding mereka. Sehingga mereka lebih senang menyendiri dan menciptakan dunianya sendiri.
Jadi jangan heran ya Moms, kalau si sulung sering sekali bicara sendiri entah kepada boneka atau makhluk tak kasat mata. Hal ini biasanya terjadi karena ia membutuhkan lawan main yang sepantar sehingga bisa mengerti dirinya lebih baik dibandingkan dengan adiknya.
(Foto: freepik.com/bearfotos)