Mulai dari pola makan yang salah sampai memarahi atau menghukum mereka.
Toilet training adalah salah satu proses pembelajaran yang harus dilakukan agar anak dapat tumbuh dengan mandiri. Toilet training ini juga mengajarkan anak untuk dapat mengendalikan kandung kemih dan ususnya agar buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) dilakukan di kamar mandi, bukan lagi di popoknya.
Pada umumnya toilet training dilakukan saat anak berusia dua sampai empat tahun. Agar dapat berjalan dengan lancar, sebagai orangtua kamu harus menghindari empat kesalahan saat melakukan toilet training pada anak.
MULAI DI WAKTU YANG TIDAK TEPAT
Kesalahan pertama yang harus kamu hindari adalah melakukan toilet training saat anak belum siap. Setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda, termasuk saat memulai belajar hal baru. Jika usia anak belum mencapai dua tahun sebaiknya jangan terlalu memaksakan mereka untuk ke toilet sendiri.
POLA MAKAN TIDAK TEPAT
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga memerlukan pola makan yang tepat, seperti perbanyak serat akan memperlancar proses buang airnya. Apabila anak jarang makan makanan berserat maka akan mempersulit kegiatan toilet training-nya. Sajikan buah dan sayuran di dalam makanan anak ya, Moms!
(BACA JUGA: 5 Cara Ampuh Membantu Anak Lepas dari Popok)
MEMARAHI DAN MENGHUKUM
Mengajari hal baru kepada balita memang diperlukan kesabaran yang sangat tinggi. Sering kali orangtua tidak sabar saat mengajari anak, bahkan secara tidak sadar memarahi dan menghukumnya. Sebaiknya jangan melakukan hal ini ketika toilet training sedang dilakukan. Anak akan merasa sangat terbebani sehingga toilet training tidak berjalan dengan lancar.
TIDAK KONSISTEN
Konsisten merupakan hal penting saat toilet training berlangsung. Jika dari awal kamu sudah berniat melepas popok si kecil, sebaiknya jangan digunakan kembali dalam keadaan apapun. Dengan tetap konsisten, Anak pasti akan cepat menunjukkan keberhasilan toilet training.