Konon, speech delay bisa membuat anak mengalami gangguan psikologis seperti frustasi, lho!
Speech delay atau keterlambatan bicara merupakan salah satu penyebab gangguan tumbuh kembang yang paling sering ditemukan pada balita. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab keterlambatan bicara pada anak.
Seperti gangguan pada otak, gangguan pendengaran dan gangguan pada organ mulut. Bicara merupakan media utama seseorang untuk mengekspresikan emosi, pikiran, pendapat serta keinginannya. Apabila tidak diatasi dengan baik, maka bisa membuat anak frustasi.
Orangtua dan lingkungan terdekat memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa seorang anak.
USIA BICARA
Di atas usia satu tahun biasanya anak sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk merespon pertanyaan, menunjuk dengan anggota tubuh, dan sebagainya.
Anak dapat dikatakan mengalami keterlambatan bicara bila usia 10-15 bulan tidak mampu memahami pembicaraan orang lain. Pada saat inilah kamu sudah harus mulai khawatir. Konsultasikan segera dengan pasanganmu, apa yang akan dilakukan selanjutnya.
LUANGKAN WAKTU DENGAN ANAK
Sesibuk apapun kamu dan pasangan, paling tidak luangkan satu waktu untuk mengajaknya mengobrol. Tanyakan apa yang sedang ia lakukan, ajaklah ia bermain tebak-tebakan dengan menyebutkan benda-benda di sekitar.
Selain itu, rutin membacakan cerita kepada anak misalnya sebelum tidur, bisa membuat jumlah kata-kata di kepalanya bertambah. Jadi, jangan malas untuk meluangkan waktu dengan si kecil ya!
(Baca juga: Tip Mendidik Anak Agar Tumbuh Menjadi Sosok yang Jujur)
TERAPI
Salah satu pengobatan yang dilakukan untuk anak speech delay adalah dengan speech terapi. Waktu terapi yang dibutuhkan setiap anak berbeda-beda. Tergantung dari pribadi sang anak dan tentu saja support orangtua. Konsultasikan dengan dokter anak untuk memilih praktisi terapi yang memang baik untuk anak.
PERBANYAK PLAYDATE
Percayalah, bukan hanya untuk orang dewasa, bersosialisasi juga penting untuk anak. Ketika ia bertemu dengan teman sebayanya, maka ia akan aktif berkomunikasi. Entah dengan mengobrol, gibberish, atau bermain.
Sehingga, perbendaharaan kata di kepalanya juga akan bertambah. Apalagi kalau teman sebayanya sudah mulai lancar berbicara. Otomatis, si kecil juga akan terpancing untuk cepat berbicara.
PENTINGNYA SUPPORT SYSTEM
Tidak hanya orangtua yang ikut turut berperan dalam penanganan anak speech delay, namun orang di sekitar lingkungan juga perlu membantu. Latihlah anggota keluargamu, mulai dari asisten rumah tangga (ART) sampai neneknya, untuk mulai terbiasa mengajak si kecil untuk berkomunikasi dengan benar.
Ingatkan juga, selama menjalin komunikasi dengan anak, jangan lupa melakukan kontak mata secara intensif karena pandangan mata bisa membuat anak merasakan perhatian, kasih sayang, cinta dan pengertian.
Oh ya satu lagi dan menurut GLITZMEDIA ini tidak kalah penting. Usahakan jangan gunakan banyak bahasa di rumah ya, Moms! Karena biasanya, salah satu faktor anak speech delay adalah karena ia bingung dengan penggunaan bahasa yang ada di rumahnya.
Pastikan untuk disiplin menggunakan satu bahasa di rumah, minimal sampai ia memasuki usia balita. Supaya ia tidak bingung ketika harus mengekspresikan perasaannya lewat kata-kata. Karena jika ia dilatih untuk menjadi bilingual atau bahkan trilingual sejak dini, akan ada banyak hal yang terlewatkan dari tumbuh kembangnya.