Para orangtua wajib tahu!
Mendekati akhir tahun 2021, pandemi memang belum benar-benar berakhir. Meski kabar baiknya, proses vaksinasi di Indonesia masih terus berjalan hingga saat ini. Tapi, siapa sangka jika keresahan dan stres akibat pandemi selama satu tahun lebih ini tidak hanya dirasakan oleh para orangtua saja?
Nyatanya, anak-anak juga menghadapi kondisi yang sama, lho! Mereka harus beradaptasi dengan kegiatan sekolah secara virtual, belum lagi kurangnya ruang gerak untuk bermain hingga tak adanya interaksi dengan teman-teman secara langsung.
Berbagai faktor tersebutlah yang membuat anak-anak juga bisa mengalami jenuh, kebosanan, tekanan, hingga dapat berdampak pada kesehatam mental mereka. Ayo para orangtua, jangan anggap hal ini sepele ya!
UNICEF sendiri menyebutkan jika ada lebih dari 80 juta anak di Indonesia terkena dampak sekunder dari pandemi yang telah berjalan lebih dari satu tahun ini. Selain itu, terdapat pula laporan bahwa adanya perubahan perilaku pada anak, seperti sulit berkonsentrasi, mudah marah, hingga sulit tidur.
(BACA JUGA: Cara Mengatasi Anak 1 Tahun Susah Makan)
Untuk itulah, orangtua perlu memberi perhatian ekstra terhadap kesehatan mental anak-anak, terutama di tengah pandemi saat ini. Lalu, bagaimana saja caranya? Bersama aplikasi pembelajaran online, Zenius, berikut GLITZMEDIA rangkum sederet caranya:
(Foto: Getty Images/Shutterstock)
- Bangun hubungan berkualitas dengan anak serta berkomunikasilah dengan terbuka. Para orangtua juga perlu mendengarkan kesulitan yang mereka alami dengan penuh perhatian.
- Pastikan anak-anak mendapat makanan yang bergizi untuk membantu kinerja otak, juga membuat anak berpikir lebih jernih. Sesekali, tawarkan makanan favorit mereka agar mood menjadi lebih baik.
- Anak-anak wajib tidur dan istirahat yang cukup. Durasi tidur yang ideal bagi anak usia 6-13 tahun adalah 9 sampai 11 jam per hari, sedangkan bagi anak usia 14-17 tahun adalah 8 hingga 10 jam per hari.
- Dampingi mereka saat belajar karena secara tak disadari, kehadiran orantua dapat membuat anak-anak lebih termotivasi dan menikmati waktu belajarnya.
- Ajak anak-anak untuk melakukan kegiatan seru dan bermanfaat sehingga mereka tak merasa jenuh. Mulai dari mengajak melukis, memasak, berolahraga bersama, hingga berkebun.
- Ajak mereka juga tetap terhubung dengan teman-temannya. Biarkan anak-anak mengobrol sebebas-bebasnya tanpa membahas pelajaran dengan teman-temannya lewat virtual meeting.
- Bangun juga rasa optimis di depan anak jika pandemi akan berakhir dan kegiatan bisa kembali lebih baik seperti sebelumnya. Beri anak harapan bahwa mereka bisa segera bersekolah dengan normal, apalagi saat ini sudah mulai dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas serta bisa segera bermain dengan teman-temannya secara langsung.
(Meichella Nancy, foto: Shutterstock)