BERHARAP LEBIH

Didekati laki-laki memang membuat hati perempuan manapun berbunga-bunga. Terlebih jika laki-laki yang mendekati kita terlihat baik dan bertanggung jawab, biasanya akan semakin membuat kita yakin dan berharap secara bersamaan.


Misalnya di momen PDKT minggu ini si dia menjemput kamu ke rumah, kemudian kamu berharap di pertemuan berikutnya ia akan melakukan hal yang sama. Begitu juga dengan kencan pertama. Ia mungkin mengajak kamu makan di restoran mahal, sehingga kamu berharap sesuatu yang lebih di kencan berikutnya.


Sebaiknya jangan seperti itu. Karena jika si dia tidak melakukan apa yang kamu harapkan, akan membuat kamu kecewa. Jika sudah kecewa, pikiran negatif tentang gebetan pasti akan muncul di dalam kepala.


Termasuk cap tidak tanggung jawab, tidak serius, tidak romantis, dan lain sebagainya. Kalau sudah begini, harapanmu untuk pacaran dengan si dia otomatis akan musnah.


MEMBUAT GEBETAN CEMBURU

Sikap ini biasanya sering dilakukan oleh perempuan yang sudah tidak sabar dan berharap si dia segera menyatakan cintanya padamu. Tapi, tidak dengan membuat mereka cemburu ya! Sama sekali tidak penting dan salah besar.


Niat mau bikin cemburu, sikap seperti ini justru membuat gebetal ilfeel. Apalagi kalau caramu membuatnya cemburu adalah dengan membahas laki-laki lain di depannya. Jadi, jangan heran jika kamu malah dicap playgirl dan perempuan yang tidak bisa diajak berkomitmen.




SENANG KARENA ADA YANG BISA MEMBAHAGIAKAN KAMU

Alasan yang terakhir ini sebetulnya terdengar tidak masuk akal jika diartikan secara harafiah. Ketika kita memutuskan untuk menjalin hubungan dengan seseorang, tentu saja dasarnya adalah karena kita ingin bahagia.


Kasarnya, untuk apa kita dekat dengan orang yang tidak bisa membahagiakan kita. Ya kan? Tetapi maksud dari alasan ini adalah, rasa bahagia itu kamu yang buat. Jangan sampai kamu menggantungkan kebahagiaan pada gebetan.


Karena jika begini, kamu jadi punya ekspektasi yang inginnya selalu dipenuhi oleh gebetan. Jika ada satu atau dua hal yang membuat kamu tidak bahagia, kamu cenderung menyalahkan gebetan.


Padahal, kembali lagi ke poin sebelumnya bahwa kebahagiaan itu kita yang buat. Bukan orang lain, tidak terkecuali pasangan kita.


(Andiasti Ajani, foto: joshua ness, christin hume/unsplash.com, independent.co.uk)