Apakah ada di antara kamu yang sudah menerapkannya?


Tahukah kamu, kalau tanggal 18 Maret dirayakan sebagai World Recycling Day alias Hari Daur Ulang Sampah Sedunia. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang home living, IKEA merasa bertanggung jawab untuk mengurangi sampah terutama rumahan.


Kenapa? Karena menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah di Indonesia pada tahun 2021 berjumlah 68,5 juta ton. Jika dibagi, maka kurang lebih setiap orang di Indonesia menyumbang sekitar 0,7 kilogram sampah setiap harinya.


Di antara sekian banyak sampah, konon sampah rumahan adalah yang paling tinggi. Oleh karena itu, dalam rangka merayakan Hari Daur Ulang Sampah Indonesia, IKEA mengajak masyarakat Indonesia secara massal untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah secara bijak dengan 3R.


Yakni reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Ketiga cara ini disebut efektif untuk membantu mengurangi tingkat timbunan sampah dari rumah. Selain sistem 3R, IKEA juga memberikan tips tambahan dalam mengelola sampah rumahan yang bisa kamu lakukan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:


MEMILAH SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Yakni organik dan anorganik. Menurut Zero Waste Indonesia, sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan alami dan dapat terurai secara biologis.


Seperti sisa makanan, kulit buah, ranting, dan dedaunan kering. Intinya, sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sebaliknya, sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara alami dan membutuhkan penanganan di tempat khusus.


Biasanya sampah ini merupakan hasil olahan kimia, seperti sampah plastik, botol dan kaleng minuman, styrofoam, produk elektronik, dan kabel.


MENDAUR ULANG SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK

Setelah mengorganisir sampah organik dan anorganik, kamu dapat langsung mendaur ulang kedua jenis sampah tersebut. Sampah berbahan organik seperti sisa makanan, daun-daun kering, dan kulit buah bisa diolah menjadi pupuk kompos untuk keperluan berkebun.


Tapi kalau kamu malas mengolahnya, donasikan saja pada organisasi di bidang perkebunan untuk dimanfaatkan kembali. Lalu, bagaimana dengan mengolah sampah anorganik? Sampah ini bisa kamu daur ulang menjadi berbagai produk yang fungsional.


Seperti, botol air mineral yang bisa dialihfungsikan sebagai pot tanaman mini, kardus bekas yang bisa disulap untuk organizer di rumah, atau bekas wadah makanan yang bisa digunakan untuk menyimpan bahan makanan mentah di kulkas.

(BACA JUGA: Lezat dan Lebih Sehat, IKEA Hadirkan Menu Plant Based yang Wajib Kamu Coba)


MENGGUNAKAN BARANG-BARANG HASIL DAUR ULANG

Selain membuat sendiri, kamu juga bisa mengurangi sampah dengan membeli produk-produk yang dibuat dari hasil daur ulang. Contohnya, IKEA memiliki produk bantal duduk ALSEDA dan kotak penyimpanan serbaguna KUGGIS yang terbuat dari sampah daur ulang.


MINIMALKAN PENGGUNAAN PLASTIK

Sudah sejak lama sampah plastik menjadi bumerang bagi seluruh penjuru dunia. Seperti yang diketahui, sampah plastik merupakan sampah yang paling sulit terurai di alam. Apalagi jenis styrofoam yang ternyata sama sekali tidak bisa diurai oleh alam.


Menyikapi hal ini, pemerintah memberlakukan penerapan penggunaan kantong belanja reusable bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Kebiasaan ini dapat mendukung terwujudnya Indonesia Bebas Sampah pada 2030.


MENDONASIKAN BARANG-BARANG YANG TIDAK TERPAKAI

Alternatif lain dalam mengelola sampah adalah dengan mendonasikan barang-barang yang tidak terpakai. Kini, ada banyak sekali organisasi nirlaba yang menerima donasi barang tidak terpakai untuk dimanfaatkan kembali menjadi produk yang fungsional. Seperti yang dilakukan oleh “Siklus Refill Indonesia” dan perusahaan startup “Beli Jelantah”.


Selain perusahan tersebut, IKEA Indonesia juga mengajak masyarakat untuk mendonasikan barang-barang tidak terpakai melalui beberapa program kegiatan yang dinamakan “Give for Care”, “Exchange Your Bottle Program”, dan “Food Aid”.


Sejak 18 Maret 2022 lalu, kamu bisa mendonasikan koran, botol plastik, kaleng, dan kardus tidak terpakai melalui program “Give for Care”. Sebagai imbalan karena telah berdonasi, kamu berhak mendapatkan es krim, IKEA Swedish Meatball, MUSSELBLOMMA tote bag, atau tas FRAKTA secara cuma-cuma, lho. Namun, tentu saja ada syarat dan ketentuan yang berlaku.


Nah, kalau kamu punya botol plastik bekas, tukar saja melalui “Exchange Your Bottle Program”, atau donasikan bahan makanan berkualitas baik yang tidak terpakai melalui “Food Aid”. Kedua program ini dapat kamu temukan di gerai IKEA Jakarta Garden City.


Program ini dibuat oleh IKEA sebagai bentuk tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dari sampah rumahan. Mereka juga ingin menciptakan produk dengan menggunakan bahan dasar yang ramah lingkungan, serta mengolah limbah menjadi sumber daya.



(Khotimatul Husna/Andiasti Ajani, foto: dokumentasi ikea indonesia)