Ketahui juga penjelasan lengkap soal key opinion leader lewat artikel berikut ini!
Buat kamu para social media enthusiast atau mungkin bekerja di ruang lingkup media sosial, pasti tahu istilah key opinion leader atau bisa disingkat KOL (baca: ke o el). Key opinion leader adalah seseorang atau komunitas yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan saran atau bisa menjadi representatif dari bidang yang ia geluti.
Mulai dari lifestyle, teknologi, otomotif, travel, kesehatan, dan lain sebagainya. Para KOL ini memiliki kekuatan untuk melancarkan strategi pemasaran yang ingin diusung oleh pihak-pihak tertentu (secara umum adalah brand), supaya target pasar yang ingin mereka sasar bisa tersampaikan dengan sempurna.
Sebagai contoh misalnya ada sebuah brand kecantikan ingin merilis produk bedak. Supaya penjualan mereka berhasil, maka tim pemasaran atau marketing dari brand tersebut, membuat strategi marketing agar produknya bisa diterima dengan baik oleh pasar.
Selain beriklan secara komersial, menggunakan KOL merupakan salah satu strategi marketing yang beberapa tahun belakangan menjadi sangat populer di industri ini. KOL yang ditunjuk, bertugas untuk mempromosikan produk tersebut berdasarkan brief atau arahan yang diberikan oleh brand terkait.
Munculnya KOL sebagai salah satu alat pemasaran, ternyata berawal dari hasil riset yang pernah dikeluarkan oleh Nielsen. Menurut survei Nielsen, 92 persen pelanggan merasa lebih percaya dengan pendapat atau rekomendasi seseorang akan suatu produk, dibandingkan dengan iklan.
Dan, 74 dari 92 persen pelanggan mengaku KOL cukup memengaruhi keputusan mereka untuk membeli suatu produk. Bahkan, 115 persen generasi millennials mengaku lebih percaya dengan pendapat orang akan suatu produk daripada iklan komersial*.
(BACA JUGA: Ingin Jadi Content Creator Sukses? Simak Dulu 4 Tips Ini)
KOL VS INFLUENCER
Selain KOL, kamu semua juga pasti pernah mendengar kata influencer. Kebanyakan orang, sering salah kaprah. Alias menganggap KOL dan influencer adalah sebuah pekerjaan yang sama. Padahal, KOL dan influencer adalah dua hal yang berbeda, lho!
Meskipun sekilas pekerjaan keduanya kurang lebih sama. Tetapi dalam strategi pemasaran, posisi KOL lebih tinggi dibanding influencer. Mengapa? Karena KOL adalah orang yang paham betul akan produk atau hal yang ia promosikan.
Maka dari itu KOL pada umumnya adalah orang-orang yang ahli atau expert di bidangnya. Misal dalam bidang kesehatan ada dokter, dalam bidang obat-obatan ada apoteker, dalam bidang fashion ada desainer, dan masih banyak lagi.
Karena itulah, ketika sebuah brand menggunakan KOL maka kepercayaan orang terhadap brand tersebut akan semakin tinggi. Jadi tidak heran, jika pada akhirnya penjualan produk dari brand tersebut bisa mengalami peningkatan.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOL
Setelah mendengar penjabaran soal KOL, apakah dapat disimpulkan bahwa menggunakan KOL sebagai salah satu strategi marketing cukup menguntungkan? Secara keseluruhan tentu menguntungkan. Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan KOL sebagai alat strategi pemasaran:
- Dampak dari ulasan KOL bisa dipercaya. Mengingat ia adalah orang yang memang ahli di bidangnya.
- Dampak buruk ulasan dari produk yang direkomendasikan bisa diminimalkan jumlahnya.
- Menurut penelitian, efek dari ulasan KOL meningkat 50 kali dalam penjualan produk yang diulas. Sehingga kepercayaan pelanggan terhadap produk dan brand tersebut bisa terus berjalan lama.
Logikanya, kalau kamu mendengar ulasan sebuah produk dari seorang ahli dan orang random di internet, mana yang akan lebih kamu percaya? Yang ahlinya kan? Karena itulah, peran KOL dalam strategi pemasaran bisa dibilang cukup penting untuk keberlangsungan brand terkait.
Meski begitu, menunjuk KOL untuk menjadi representatif dari brand tidak sembarangan. Karena harus ada biaya atau bujet yang kamu keluarkan. Semakin ahli KOL yang kamu inginkan, maka biaya yang harus kamu keluarkan juga pasti tidak sedikit. Di balik produk yang bagus pasti ada biaya besar yang harus kamu keluarkan.
(Foto: freepik.com/wayhomestudio)
*Sumber: https://www.activecampaign.com/blog/key-opinion-leaders