Perubahan wajah Gucci yang baru memikat perhatian generasi millennial


Pekan lalu, Instagram mengumumkan 15 akun yang paling berpengaruh dalam industri mode. Model-model cantik mendominasi daftar nama tersebut dan diantaranya terselip 4 rumah mode ternama. Namun baik Christian Dior, Louis Vuitton, Dolce & Gabbana, maupun Louboutin bukanlah merk yang populer sepanjang tahun 2017, melainkan Gucci.


Para pecinta mode mungkin sudah tidak asing dengan koleksi loafers serta handbag Gucci yang banyak terekspos di ranah street style. Bahkan, alas kaki tersebut dikatakan menjadi salah satu barang mode paling dicari sepanjang tahun 2016. Tampaknya wajah baru Gucci yang lebih muda berhasil memperluas pangsa pasar hingga mendapat predikat “The hottest fashion brand on the planet” oleh situs Bussines of Fashion. 


Merujuk dari hasil laporan analisa kerjasama Bussines of Fashion dengan Lyst.com, penjualan Gucci meningkat 39,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam situs belanja merek mewah tersebut, 4 dari produk Gucci masuk dalam posisi 10 best seller secara keseluruhan. Menurut Alessandro Michelle—Creative Director Gucci—faktor signifikan dalam kesuksesan ini lantaran Gucci telah memperluas ‘koneksi’ pelanggan ke generasi millennial dan Gen-Z. 


Artinya, kini merek mewah ini memiliki pelanggan setia berusia 25-35 tahun. Analisa ini menjadikan 45% konsumen di bawah 35 tahun sebagai target penjualan Gucci hingga tahun 2025 nanti. Tidak hanya koleksi ready-to-wear, generasi ini juga memiliki ketertarikan tinggi terhadap koleksi couture (adibusana) dibandingkan dengan pelanggan generasi sebelumnya.

 

Sementara itu, Yeezy, Balenciaga, Vetements dan Givenchy menyusul dalam peringkat 5 merek terpopuler tahun 2017. Melihat karakteristik dari kelima rumah mode tersebut, tampaknya generasi millennial dan Gen-Z telah mendominasi penjualan dari merek-merek mewah. Desain klasik sudah tergeser oleh gaya street style yang dianggap lebih urban dan modern. Adakah salah satunya merek favorit Anda?


(Kissy Aprilia, foto: tommyton.com)