POHON PALAHLAR
(Foto: himaba.fkt.ugm.ac.id)
Yakin deh, pasti banyak dari kamu yang tidak pernah mendengar apalagi melihat jenis pohon yang satu ini. Pohon palahlar memiliki nama latin Dipterocarpus littoralis Blume. Pohon palahlar merupakan sejenis meranti-merantian endemik yang menjadi flora identitas dari Pulau Nusakambangan.
Tingginya bisa mencapai 35 sampai 50 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter. Di dunia konstruksi, kayu palahlar digolongkan sebagai kelompok keruing yang sejak dulu dikenal masyarakat Asia Tenggara sebagai penghasil kayu komersial yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Selain itu, pohon palahlar juga bermanfaat sebagai tanaman obat. Utamanya pada bagian kulit kayu dan daunnya yang berkhasiat sebagai anti-bacterial. Sayangnya berdasarkan data yang ada, pohon palahlar sangat langka bahkan terancam mengalami kepunahan.
Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pembalakan liar yang berakibat pada berkurangnya populasi dan persebaran pohon palahlar. Guna melestarikan pohon palahlar, dapat dilakukan melalui biji dan cabutan semai di alam.