Handbook ini bisa diisi oleh sembilan perempuan inspiratif dan bisa kamu unduh secara gratis.


Tidak dapat dipungkiri, pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian global ambruk. Dampak pandemi telah memperparah minimnya akses pekerjaan dan ekonomi, terutama bagi kaum perempuan. Berdasarkan studi McKinsey, pekerja perempuan 1,8 kali lebih rentan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dibanding laki-laki.


Pada bulan November 2021, Kementerian Sosial menyatakan bahwa 40 persen pekerja formal perempuan mengalami dampak buruk pandemi, sementara 60 persen pekerja informal perempuan kehilangan pekerjaannya. Selain itu, rata-rata pendapatan pekerja perempuan di Indonesia juga 23 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.


Fakta ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu. Melihat kondisi tersebut, perusahaan e-commerce Alibaba merilis free e-handbook berjudul ‘Titik Mulai Perempuan Indonesia Bangkit Pasca-Covid’ pada tanggal 2 Maret 2022 lalu.


Sebelumnya, Alibaba Group telah merilis beberapa handbook untuk membantu masyarakat Indonesia dan global dalam menavigasi tantangan yang disebabkan oleh pandemi. Yakni handbook ‘Pencegahan dan Penanganan Covid-19’, ditujukan untuk kelompok medis profesional, dan ‘Handbook Strategi Pengusaha untuk Bertahan dari Covid-19’ yang ditujukan untuk para pelaku bisnis.


Karena kedua handbook ini mendapat tanggapan yang positif, maka dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Alibaba Group kembali merilis handbook yang bertujuan untuk menginspirasi para perempuan di dalam negeri agar bisa bangkit dan berkarya kembali di era digital pasca-covid.


Menariknya lagi, buku panduan ini disusun dengan bantuan sembilan kontributor perempuan dan bebas diunduh secara gratis melalui portal berita lokal Alibaba Group, yakni Alibaba News Bahasa Indonesia.

(BACA JUGA: Ajak Perempuan Percaya Diri, Brand Kecantikan Brighty Hadirkan Kampanye ‘di Balik Layar’)




Platform jual-beli elektronik milik Alibaba Group yakni Lazada Indonesia, telah mengakselerasi pertumbuhan dan adopsi teknologi digital. Efeknya ada banyak peluang untuk semua orang dari berbagai latar belakang, agar bisa menemukan karier dan kesempatan usaha baru.


Hasilnya, Lazada Indonesia mencatat pertumbuhan penjual online hingga hampir tiga kali lipat pada bulan Oktober 2021, dibandingkan dengan di awal pandemi yakni bulan Maret 2020. Ini menunjukkan masyarakat mempercayai peluang dari ekonomi digital.


“Kami telah menyiapkan berbagai program, fitur, serta inisiatif pemberdayaan di platform, terutama untuk penjual perempuan yang ingin mulai berusaha dan tumbuh bersama Lazada. Kami senang bisa berkontribusi dalam penerbitan e-handbook pertama Alibaba untuk perempuan Indonesia. Sehingga mendorong mereka untuk mengoptimalkan peluang karier dan usaha baru, serta pengembangan diri melalui saluran digital,” ungkap Evelyn Yonathan, selaku Chief People Officer Lazada Indonesia.


Handbook Alibaba ini diisi oleh sembilan perempuan inspiratif yang berkarya di dalam maupun luar ekosistem Alibaba bersama-sama mengompilasikan cerita serta pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan di bidang karier dan keuangan.


Sembilan perempuan inspiratif ini juga memberikan tips dan inspirasi untuk mewujudkan impian wirausaha melalui saluran digital. Siapa saja sembilan perempuan kontributor tersebut? Ini daftarnya:


  • Daisy Jin, Kepala Alibaba Global Initiatives (2020-2021)

  • Evelyn Yonathan, Chief People Officer Lazada Indonesia

  • Hanna Suhardi, Lazada Seller and Founder Lemontree

  • Susanty Widjaya, CEO Bakmi Naga Resto dan Ketua Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI)

  • Viviyanti Tolgay, Founder PT Ratu Pertiwi Group

  • Carline Darjanto, Co-Founder COTTON INK

  • Diana Tanu, Co-Founder TopKarir

  • Agustina Samara, Chief of People & Corporate Strategy DANA Indonesia

  • Prita Ghozie, Financial Consultant and CEO Zap Finance


Buat kamu yang mau mengunduh handbook ini, langsung saja klik di sini!


(Khotimatul Husna/Andiasti Ajani, foto: dokumentasi alibaba group)