Namun, penggunaan dosis yang tepat akan mencegah bertambahnya kerutan dan garis halus.

Durasi baca: 1 menit 30 detik


Perawatan botox mulai digemari oleh generasi muda berusia 20-an. Menariknya, mereka semakin terbuka dengan menceritakan prosedur perawatan, bahkan mendokumentasikan dan mengunggah foto before-and-after ke media sosial. Fakta ini bukan hanya terlihat dari pandangan sosial, tetapi telah terbukti oleh data komunitas American Society of Plastic Surgeons bahwa minat perempuan berusia 20 – 29 tahun terhadap botox meningkat 28 persen sejak 2010. 

(BACA JUGA: 5 Pertimbangan Sebelum Mencoba Perawatan Botox)


Pada dasarnya, meningkatkan kualitas kulit dapat dilakukan dengan rutinitas kecantikan yang tepat. Penggunaan tabir surya, eksfoliasi harian, mencoba teknik chemical peeling atau laser adalah beberapa cara yang akan menjaga kulit dari masalah. Namun, jika menginginkan kerutan hilang seketika, prosedur injeksi botox dapat membantu mengembalikan kekencangan wajah secara instan. Mengingat kerutan adalah tanda penuaan yang umumnya terjadi di atas usia 30, bagaimana dampaknya bila dilakukan terlalu dini? 


MELAKUKAN BOTOX DI USIA MUDA = MENCEGAH TANDA PENUAAN

Melakukan botox di usia 20-an merupakan langkah pencegahan berkurangnya elastisitas kulit. Ahli dermatologi asal New York, Patricia Wexler, MD, menjelaskan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, semakin dalam tampilan garis halus pada permukaan kulit. Bila sudah memulai prosedur botox di waktu muda, Anda tidak lagi memerlukan injeksi ketika menginjak fase penuaan. Wexler mengingatkan perempuan muda agar tidak meminta dosis yang tinggi dan hanya menargetkan pada titik spesifik seperti dahi, alis mata dan sekitar mata.